Kaitan anatara gaya dan tipologi kepemimpinan


Gaya kepemimpinan adalah sumber dari karakter kepemimpinan yang merupakan pondasi dasar penentu kesuksesan jalan kepemimpinan anda.
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksipersonal yang ada dalam kelompok.
Kaitan gaya dengan tipologi sangat berperan dalam keberhasilan sebuah organisasi, kepemimpinan yang baik harus memiliki penyesuaian baik dalam gaya yang diperlukan dalam memimpin dan tipe yang digunakan dalam menggerakan organisasi. Ketika pemimpin memilih gaya kepemimpian yang baik dan tidak di dorong dengan tipe kepemimpinan dalam interaksipersonal maka semua akan memiliki kendala dalam mencapai tujuan berorganisasi.
Rasulullah adalah contoh pemimpin yang baik
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21]

Kepribadian Nabi Besar Muhammad saw. yang sangat menunjang dakwah beliau disebutkan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
  1. Bersikap lemah-lembut.
  2. Selalu mema'afkan kesalahan orang lain betapapun besar kesalahan tersebu selama kesalahan tersebut terhadap pribadi beliau.
  3. Memintakan ampun dosa dan kesalahan orang lain kepada Allah swt., jika kesalahan tersebut terhadap Allah swt.
  4. Selalu mengajak bermusyawarah dengan para sahabat beliau dalam urusan dunia dan beliau selalu konsekwen memegang hasil kepautusan musyawarah.
  5. Jika beliau ingin melakukan sesuatu, maka beliau selalu bertawakkal kepada Allah swt. dalam arti: direncanakan dengan matang, diprogramkan, diperhitungkan anggarannya dan ditentukan sistem kerjanya.
Kelima kepribadian Nabi Besar Muhammad saw. tersebut di atas, dituturkan oleh Allah swt. dalam surat Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ  لِنْتَ لَهُمْ ، وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ، فَاعْفُ  عَنْهَمْ .وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الاَمْرِ ، فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ ؛ إِنَّ اللهَ  يُحِبُّ  الْمُتَوَكِّلِيْنَ .
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya".[1]



[1] http://ppssnh.malang.pesantren.web.id/cgi-bin/content.cgi/artikel/kepemimpinan_rasulullah.single?seemore=y

0 komentar:

Posting Komentar